"Muscle dysmorphia itu seseorang yang keasyikan dengan pemikiran bahwa dirinya tidak cukup besar dan tidak cukup berotot," kata Willson seperti dikutip dari BBCMereka yang rentan mengalami bigorexia biasanya sangat memerhatikan penampilannya, memiliki rasa percaya diri yang rendah, serta memiliki kekhawatiran dan kecemasan. Itu makanya mereka merasa begitu tertekan luar biasa agar bisa tampil sempurna.
Soal makan pun mereka terkesan pilih-pilih. Orang dengan bigoreksia hanya mau makan bahan makanan yang mereka anggap sehat dan dapat membentuk fisiknya. Mereka juga jarang makan di luar karena tak tahu pasti apa yang dimakan.
Umumnya laki-laki lebih ingin punya badan berotot ketimbang perempuan. Sebab badan berotot akan membuat mereka terlihat lebih macho dan seksi. Meski begitu, kondisi ini juga bisa dialami perempuan. Jumlah tepat orang yang mengalaminya sulit didata karena banyak kasus tidak dilaporkan. Selain itu hampir seluruh penderitanya menganggap obsesi ini bukanlah suatu masalah besar sehingga cenderung tidak mencari bantuan medis.
Penyebab bigorexia tidak jelas. Namun National Health Service (NHS) menyatakan ada kemungkinan genetika atau ketidakseimbangan kimia di otak bertanggung jawab atas kondisi tersebut. Pengalaman hidup juga bisa menjadi faktor penyebab, di mana orang dengan bigorexia lebih umum terjadi pada orang-orang yang semasa anak-anak sering diganggu atau dilecehkan.
tanda-tanda seseorang dicurigai mengidap bigorexia:
- Sering kelelahan di gym
- Berolahraga secara berlebihan dan kompulsif
- Menggunakan steroid anabolik untuk meningkatkan pertumbuhan otot
- Melihat tubuh di cermin secara berlebihan
- Menyalahgunakan suplemen dan protein shake
- Lekas marah dan meledak-ledak
- Mengalami depresi dan mania
- Panik jika melewatkan sesi olahraga
- Tetap olahraga meski sedang cedera
- Memprioritaskan olahraga di atas segala-galanya, tak terkecuali keluarga dan kehidupan sosial
0 komentar:
Posting Komentar